Loading...

Universitas Airlangga

Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA)

Startup Cakap Siap Latih Mahasiswa Menjadi Guru

Artikel | 16 Desember 2021 09:17 wib
DPKKA UNAIR - Siapa yang tidak tahu Guru? Sebutan pahlawan tanpa tanda jasa yang diperingati tiap tahunnya ini sering dikenal berdampingan dengan instansi tempat bekerja, sertifikasi kemampuan, hingga pengalaman mengajar. Suka mengajar teman atau adik, tapi belum punya pengalaman formal, lalu bagaimana? Bahkan jurusan kamu bukan pendidikan, memang masih bisa? Yakin masih berpikiran seperti itu di zaman serba digital sekarang? Catat baik-baik bagi mahasiswa dan fresh graduate yang ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.


Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait kegiatan belajar mengajar dari rumah sejak awal pandemi mengalami hambatan bagi pendidikan di Indonesia. Terbatasnya kepemilikan fasilitas elektronik nyatanya mempersulit akses pembelajaran daring, terutama pada daerah-daerah terpencil.


Sulitnya mendapat akses juga disepakati oleh Yoshua Yanottama dari Cakap, hambatan tersebut menjadi masalah pendidikan Indonesia dalam webinar “Kickstarting Your Careers at a Leading EdTech Company of Indonesia” pada Kamis (12/5/2021) ditemani tiga pembicara asal Cakap, Dery Rovino selaku B2B Language Curriculum & Content Manager, Nery Roxas sebagai English Course Manager, dan Hoesni Fuad, Teacher Management Manager di Cakap.


Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) bekerja sama dengan startup Cakap menyelenggarakan webinar yang dihadiri sebanyak 126 lebih peserta melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube. Keempat pembicara yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan meceritakan pengalaman mereka sebagai guru sebelum maupun saat pandemi.


Menjadi Guru itu Pengalaman Menarik

Yoshua selaku Senior Manager Education Cakap menekankan bahwa guru tidak hanya berfokus pada pekerjaan mengajar di sekolah, melainkan membagikan ilmu kepada orang lain dimanapun dan kapanpun termasuk dalam tujuan guru. Terutama tim Cakap dapat membantu mahasiswa yang ingin merintis karirnya sebagai guru yang kreatif, inovatif, dan kritis. Apalagi saat ini, pembelajaran daring memberikan keuntungan sendiri bagi kamu yang ingin menjadi guru tanpa perlu mendaftar ke instansi tertentu. Dengan syarat kalian mau melakukan:


Keep Learning & Stay Hungry

Berpendidikan tinggi, mendapatkan banyak penghargaan, dan kemampuan yang mumpuni bukan bekal sepenuhnya sebelum maupun sesudah menjadi guru. Pandemi juga bukan halangan untuk mahasiswa ketika mencari pengalaman mengajar, banyak startup berbasis pendidikan sekarang membuka kesempatan mengajar kepada fresh graduate dan mahasiswa. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya sebagai pengalaman yang menarik dalam merencanakan perjalanan karirmu. Lalu setelah diterima, harus gimana?


Tetap kembangkan diri pada posisi yang kamu lamar di perusahaan tersebut, cari informasi dari kakak tingkat dan teman tentu memudahkanmu mengetahui keseluruhan jobdesk yang bakal dihadapi. Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, berenang-renang kemudian.


Memiliki banyak pengalaman sebagai guru tidak menjamin kamu dapat mengajar dengan jelas kepada para murid. Ibarat pisau akan terus diasah sampai tajam kapanpun, jika kamu tidak pernah mengasah pisau tersebut, akan berakhir dengan pisau tumpul. Awalnya, guru akan terus berkutat pada ruang kelas, aplikasi power point, dan banyaknya ujian, sekarang guru harus beradaptasi dengan aplikasi zoom meeting, pembelajaran daring, kehilangan sinyal, dan terus berubah menyesuaikan perubahan zaman. Menjadi Guru berarti siap menerima perubahan asal belajar dari pengalaman.


Penulis: Balqis Primasari

Link
Dilihat 396 kali